Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif
|
Bandung (12/9)
Pembukaan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Bawaslu Provinsi Jawa Barat
Pembukaan sekolah kader pengawasan partisipatif dimulai pukul 20.30 WIB di Wisma Kemensos RI, Ciloto, Kab. Cianjur. Pembukaan dihairi oleh pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Bapak Abdullah, Bapak Sutarno, Ibu Lolly Suhenty, Bapak Zaki Hilmi, Bapak HM Wasikin, Bapak Yulianto, dan Bapak H. Yusuf, pimpinan Bawaslu kabupaten/ kota Se-Jawa Barat.
Acara pembukaan dimulai dengan tabuhan alat music karinding, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mars Bawaslu. Aca dilanjutkan dengan sambutan ketua bawaslu Provinsi Jawa Barat dan dibuka Kordiv. Pengawasan Bawaslu RI.
Bapak Abdullah (Ketua Bawaslu Prov. Jawa Barat)
Yth. Bapak Muhammad afifudin, Anggota Bawaslu RI. Ide skeolah pengawasan pemilu ini lahir dari gagasan beliau. Jajaran Bawaslu RI yang hadir, Pak Feisal Rahman. Seluruh pimpinan Bawaslu Jawa Barat, Pak Sutarno, Ibu Lolly, Pak Zaki Hilmi, Pak HM Wasikin, Pak Yulianto, Pak H. Yusuf, Kasubag, jajaran pimpinan Bawaslu kabupaten/ kota, dan seluruh peserta sekolah kader.
Kenapa sekolah ini dirintis? Ada pesan penting. Bawaslu hadir sebagai institusi harus menghadirkan visi jujur, adil, dan berintegrtas. Realitasnya, harus kita akui masih ada kontestan peserta pemilu yang melakukan keterpilihan bahkan dengan cara-cara yang tidak prosedural. Misalnya, problem pemilu transaksional/ politik uang. Kami sadar dalam membangun pemilu yang jujur, adil, dan demokratis, kami tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, spektrum rakyat adalah peran penting dalam pemilu.
Sekolah kader ini adalah antitesa dari peserta pemilu, bahwa sekolah ini juga dikonsolidasikan dalam menyusun strategi yang terstruktur, sistematis, dan massif. Ini bagian dari cara kita menata pemilu yang partisipatif. Di KPU, partisipasi diukur dari datangngya peserta ke TPS, tapi di Bawaslu kategorinya adalah masyarakat sadar dan berani melaporkan pelanggaran.
Makanya, membangun gerakan kolektif pengawasan partisipatif ini harus ditularkan. Banyak narasumber yang hadir, termasuk senior Kami Mbak Masruchah, The Nia. Kami berharap sekolah ini bisa dilakukan di kabupaten/ kota. Kami berharap Pak Kordiv. Bawaslu RI berkenan memberikan arahan dan membuka acara.
Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu tegakkan Keadilan Pemilu
Bapak Muhammad Afifufin (Kordiv. Pengawasan Bawaslu RI)
Yth. Ketua Bawaslu Jawa Barat, Abdullah Dahlan, Ibu Lolly Suhenty, Pak Sutarno, Pak Zaki Hilmi, Pak H. Wasikin, Pak Yulianto, Pak Kabag Sosialisasi Bawaslu RI, fasilitator Mbak Masruchah, Mbak Nia Sarifudin, dan kader pengawasan yang saya banggakan beserta para pimpinan Bawaslu kabupaten/ kota.
Syukur bisa bersilaturahmi di sini untuk mendekatkan diri bahwa Bawalu adalah rumah besar kita. Ini adalah satu kesatuan bahwa di mana ada masyarakat, di sana ada pengawasan. Aktivitas, mars, dan identitas Bawaslu sejatinya adalah mendekatkan antara masyarakat dengan Bawaslu.
Ada 3 entitas pemilu, yakni rakyat, penyelenggara, dan peserta pemilu. Jika salah satu entitas tidak ada, maka pemilu tidak jadi dilaksanakan. Tiga entitas ini semuanya penting. Bersama rakyat awasi pemilu mengandung filosofi tidak mungkin tanpa rakyat kita bsa mengawasi pemilu. Ada 860 ribu pengawas di Indonesia, padahal kecuarangan itu ada di setiap titik di TPS. Orang yang berbuat curang akan lebih kreatif ketimbang yang menghalangi kecurangan. Karena inilah perlunya kita melakukan inovasi pengawasan. Jika pengawas tidak disukai, maka itulah alamiahnya. Secara individu, kita tidak suka diawasi, apalagi peserta pemilu. Kenapa maknanya keadilan, bukan hukum. Keadilan itu lebih jauh posisinya ketimbang hukum. Dalam konteks Bawaslu, yang kita adili tentu adalah hal yang kelihatan, ada bukti-buktinya. Kita semua menghakimi itu dengan hal-hal yang dohir. Karena kerja-kerja di Bawaslu ini dohir, maka itu bisa dipelajari.
Maka, program ini menjadi salah satu mahkota Bawaslu untuk meningkatkan hubungan Bawaslu dengan rakyat pemilih. Setelah ini, anda semua akan dapat lisensi untuk mendaftar Bawaslu. Terakhir, saya punya pengalaman mengikuti pelatihan 2 minggu sampai 1 bulan ketika melarang semua peserta bicara sampai jam makan pagi. Ternyata, itu adalah proses belajar untuk mengendalikan diri. Ini menarik jika dicoba menjadi bagian dari manajemen diri. Anda dilatih untuk menjadi pemimpin untuk menjadi penyelenggara pemilu dan agen-agen di masa mendatang. Manunggaling Bawaslu Kawula Rakyat. Apresiasi setinggi tingginya atas penyelenggaraan di Bawaslu Jawa Barat.
Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu tegakkan Keadilan Pemilu
Acara dibuka oleh Bapak Muhammad Afifudin, anggota Bawaslu RI didampingi pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat melalui simbolis penabuhan alat musik karinding Acara pembukaan ditutup dengan doa. Acara berakhir pada pukul 21.18 WIB